Minggu, 27 Juni 2010

Sebuah Pilihan

Bacaan: Mazmur 1:1-6
Sebab TUHAN mengenal jalan orang benar (Mazmur 1:6)

Sewaktu menghabiskan liburan di Jakarta, sahabat saya menawarkan dua pilihan untuk makan malam, yakni ketoprak dan nasi goreng. Sebuah pilihan yang menarik karena saya ingin mencoba kedua-duanya, terutama ketoprak yang tak lain adalah makanan khas Jakarta.. Apalagi perut saya sudah sangat lapar setelah makan siang akhirnya saya memilih nasi goreng dan berharap dapat menikmati ketoprak dalam kunjungan berikutnya. Memilih keduanya bukan merupakan hal yang bijak, terutama malam itu sahabat saya juga akan membiayai makan malam kami. Sayapun tak mau terlalu merepotkan dirinya.

Hidup ini penuh dengan pilihan. Ya, setiap hari kita dihadapkan dengan pilihan demi pilihan, bahkan sejak kita membuka mata. Ya, kita harus memilih untuk bangun jam berapa, berdoa atau tidak, membaca Alkitab atau menonton gossip di TV, naik sepeda motor atau angkutan umum, termasuk sarapan dengan menu apa. Demikian pula dengan hidup didalam TUHAN, hari ini Alkitab memberikan kita pilihan apakah kita memilih untuk menjadi orang benar atau orang fasik, yang akan berujung pada kesuksesan atau kehancuran kehidupan  kita. Vila ingin menjadi orang benar Alkitab mengajarkan kita untuk menjauhkann diri dari cara hidup orang fasik, dan mendorong agar kita belajar menyukai Firman Tuhan, merenungkan dan tentu saja melakukuannya. Ketika mengabaikan nasehat tersebut, sama saja dengan memilih menjadi orang fasik. 

Hari ini sebagaimana Alkitab berkata: " Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar....," marilah kita membuat pilihan bijak dengan meninggalkan cara hidup orang fasik. Peliharalah jalan-jalan orang benar dan be;ajarlah untuk mencintai Firman sepanjang hidup anda. Hidup sebagai orang benar sangatlah luar biasa. Percayalah ! (julie)

PILIHAN KITA MENENTUKAN APA YANG
AKAN TERJADI DALAM HIDUP KITA

Selasa, 19 Januari 2010

Malaikat Agung dan Malaikat Pelindung


Kitab Suci mencatat nama tiga malaikat yang adalah utusan utama Allah, yaitu St Mikhael, St Rafael, dan St Gabriel. Mereka disebut malaikat agung oleh karena peran penting mereka dalam rencana Allah. St Mikhael, yang namanya berarti, “siapa yang seperti Allah”, memimpin bala tentara malaikat yang mencampakkan setan dan para malaikat yang memberontak ke dalam neraka; pada akhir zaman, St Mikhael akan menghunus pedang keadilan guna memisahkan yang baik dari yang jahat (bdk Why 12:7dst). St Gabriel, yang namanya berarti, “kekuatan Allah” menyampaikan kabar kepada Santa Perawan Maria bahwa ia telah dipilih menjadi Bunda Sang Juruselamat (bdk Luk 1:26-38). St Rafael, yang namanya berarti “kesembuhan dari Allah”, menyembuhkan mata Tobit yang buta (bdk Tobit 5).

Para malaikat adalah juga pelindung kita. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan, “Sejak masa anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan dan doa permohonan” (No. 336). St Basilius (wafat 379) menegaskan, “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Adversus Eunomium, III, 1). Sebagian besar dari kita, semenjak kecil telah belajar mendaraskan doa sederhana kepada malaikat pelindung kita, “Malaikat Allah, pelindungku tersayang, dengan perantaraan siapa kasih Allah dinyatakan kepadaku. Sejak saat ini dampingilah aku, untuk menerangi, melindungi, memimpin dan membimbingku.” Sebagian dari para kudus dapat melihat malaikat, seperti St Petrus (Kis 12:1-19), atau melihat malaikat pelindung mereka, seperti St Padre Pio dan St Elizabeth dari Hungaria.

Di samping itu, sebagai umat Katolik, kita ingat peran penting St Mikhael dalam membela kita melawan setan dan kuasa-kuasa jahat. Di penghujung abad ke-19, Paus Leo XIII (wafat 1903) mendapat penglihatan yang menubuatkan datangnya abad penderitaan dan perang. Dalam penglihatan tersebut, Tuhan mengijinkan setan memilih suatu abad di mana ia boleh melancarkan serangan-serangannya yang paling dahsyat melawan Gereja. Iblis memilih abad ke-20. Bapa Suci begitu tergerak hatinya oleh penglihatan ini hingga beliau menyusun suatu doa kepada Malaikat Agung St Mikhael, “Malaikat Agung St. Mikhael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar Allah menaklukkannya, dan engkau, O panglima balatentara surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di seluruh dunia yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa. Amin.” Selama bertahun-tahun, doa ini didaraskan pada akhir Misa Kudus guna menumbangkan komunisme. Segenap umat beriman sepatutnya kembali berseru memohon pertolongan St Mikhael dalam memberantas kejahatan-kejahat dahsyat yang merajalela dalam dunia - aborsi, eutanasia, terorisme, pembantaian bangsa-bangsa tertentu, perkawinan sesama jenis, dan lain sebagainya.

Sebagai warga Gereja, kita menyadari peran serta para malaikat dalam kegiatan liturgi kita. Dalam Misa Kudus, pada bagian Prefasi sebelum Doa Syukur Agung, kita menggabungkan diri bersama segenap malaikat dan para kudus untuk melambungan madah pujian, “Kudus, kudus, kudus….” Dalam Doa Syukur Agung I, imam berdoa, “Allah yang Mahakuasa, utuslah malaikat-Mu yang kudus mengantar persembahan ini ke altar-Mu yang luhur.” Dalam Aklamasi Akhir Liturgi Pemakaman, imam berdoa, “Kiranya para malaikat menghantarmu ke dalam Firdaus; kiranya para martir datang menyambutmu dan membawamu ke kota suci, Yerusalem baru yang abadi.” Di samping itu, dalam penanggalan liturgi kita merayakan Pesta Para Malaikat Agung pada tanggal 29 September dan Pesta Para Malaikat Pelindung pada tanggal 2 Oktober.

Dalam doa-doa dan aktivitas harian kita, sepatutnyalah kita ingat akan para utusan Allah ini yang oleh karena kasih-Nya melindungi hidup kita dari malapetaka dan membimbing kita di jalan keselamatan.

Sabtu, 16 Januari 2010

BERSABARLAH


Kesabaran sejati adalah pada saat Anda menantikan
waktu Tuhan dan bukan waktu Anda sendiri.

Ada beberapa kualitas karakter yang dapat anda miliki tanpa harus menjalani bagian yang mengenakan. Misalnya, anda tidak harus menolak godaan untuk berbohong agar memiliki integritas. Nilai karakter itu dapat berdiri sendiri. Di sisi lain, ada nilai-nilai karakter yang tidak bisa timbul tanpa bagian yang tidak mengenakan. Salah satu diantaranya adalah kesabaran.
Tidak lah mungkin memiliki kesabarantanpa terlebih dahulu harus menunggu. Menunggu, yang bagi kebanyakan kita merupakan hal sulit dan tidak menyenangkan, itu lah yang menimbulkan kesabaran. Anda tidak harus mencari-cari kesempatan untuk berbohong supaya anda dapat menolak dan menyatakan bahwa integritas adalah karakter anda, tetapi adalah terhormat dapat membangun kesabaran anda. Apakah bentuk kesabaran yang tertinggi? Nantikan lah Tuhan. itulah bentuk kesabaran tertinggi anda.
__________________________
Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat,
kita menantikannya dengan tekun
ROMA 8:25

Jumat, 15 Januari 2010

Tanah Papua


Disana Pulauku yang ku puja slalu..
tanah Papua pulau indah..
hutan dan lautmu yang membisu slalu
cendrawasih burung emas..
Gunung-gunung,,,
lembah-lembah,,,
yang penuh misteri,,
kau kupuja slalu
keindahan alammu yang mempesona...
sioh ya Tuhan,,,
Trima kasih